BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kalian tentu sering menemukan kata Sejarah.
Sejarah dalam bahasa arab sering diterjemahkan dengan kata-kata “tarikh”.
Kata ini pun tentu tidak asing dalam benak dan pendengaran kalian. Sejarah atau
tarikh mengandung arti asal-usul, silsilah. Sejarah atau tarikh adalah
pengetahuan atau uraian tentang peristiwa yang benar-benar terjadi dimasa
lampau.
Setiap Bangsa, bentuk Pemerintahan,
peniggalan-peninggalan sejarah tentu memiliki asal-usul atau latar belakang
masing-masing. Demikian juga bahasa, adat istiadat atau kebiasaan, bahkan
keykinan yang yang dipakai oleh komunitas tertentu mempunyai sejarah
masing-masing.
Dan bila kita ingin mencari sejarah yang mengagumkan dan
tradisi yang mulia untuk diikuti dan dimanfaatkan, baik mengenai akhlak mulia,
maupun kaidah-kaidah yang utama serta murni politik yang jujur hendaklah mereka
mencaridari sumber-sumbernya yang murni yaitu Al-Qur’an dan Hadis yang sahih.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGAJARAN
SEJARAH ISLAM
1. Pengertian Sejarah
Sejarah dianggap salah satu bidang studi pendidikan agama. Yang dimaksud
dengan sejarah ialah studi tentang riwayat hidup Rasulullah saw,
sahabat-sahabat dan imam-imam pemberi petunjuk yang diceritakan kepada
muri-murid sebagai contoh teladan yang utama dari tingkah laku manusia yang
ideal, baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial.
Sejarah Nabi Saw, merupakan riwayat yang terpenting, karena ia adalah
terjemahan dari ajaran Islam dan
merupakan contoh yang tetap hidup bagi orang Islam di setiap tempat dan masa.
Sejarah beliau dimulai dari masakelahiran sampai dengan masa kenabian, walaupun
disajikan secara ringkas yang merupakan pelengkap dari sejarah beliau sejak
dilahirkan sampai beliau menjumpai ajalnya. Ddengan demikian maka pengetahuan
tentang riwyat hidup beliau menjadi sempurna. Penyajian seperti inilah yang
telah ditempuh ahli-ahli sejarah lama.
Berdasarkan uraian di atas para ahli sejarah Nabi, membagi sejarah beliau
pada dua bagian.
Pertama, Riwayat hidup beliau sebelum nubuwwah yakni sejak beliau lahir sampai
masa kenabian.
Kedua, Sejarah beliau sejak masa kenabian sampai
beliau wafat.
2. Historiagrafi Sejarah
Rosul
Penulisan sejarah Rosul telah bercampur dengan
sejarah umum. Ada diantara para sejarawan yang menjadikan satu bab khusus
tentang riwayat hidup Rosul dalam buku sejarhnya, dan ada pula yang menulis
dalam satu buku tersendiri. Sejarawan yang terakhir ini berusaha memenuhi dorongan
agama mereka yang melihat adanya contoh teladan yang utama pada diri Rasul
sebagai petunjuk pada orang-orang Islam.
Menurut sementara sejarawan, bahwa penulis-penulis pertma
riway hidup Rasulullah adalah: ‘Urwah bin Zubair bin ‘Awwam (92 H), Abbas bin Usman
(105 H), Wahab bin Munabbih (110 H), dan Abdullah bin Hazm (135 H). Tetapi
buku-buku sejarah mereka itu telah musnah seluruhnya, kecuali
cuplikan-cuplikannya yang masih tersebar dalam buku-buku sejarah Al-Thobary dan
hanya sebagian dari kitab Wahab bin Munabbih yang masih tersimpan di kota
Heidelberg Jerman Barat.
3. Pemahaman Yang Keliru
Terhadap Sejarah Nabi
Membaca sejarah Nabi dengan Khusu’ dan tunduk
dan tunduk kepada Allah Swt orang-orang dewasa ini. Mencintai Nabi Muhammad
saw, bukanlah mengubah syair-syair sanjungan kepada beliau terhadap
sifat-sifatnya yang luar biasa dan dibacakan pada waktu-waktu tertentu.
Orang islam yang tidak menghayati sunnah Rasulullah
Saw dalam hati sanubarinya, tidak mau mengikuti jejak amal perbuatan dan
pemikiran beliau tentu idak akan berpaedah baginya ucapan shalawt seribu kali
siang dan malam.
Bila mereka ingin mencari sejarah yang mengagumkan dan
tradisi yang mulia untuk diikuti dan dimanfaatkan, baik mengenai akhlak mulia,
maupun kaidah-kaidah yang utama serta murni politik yang jujur hendaklah mereka
mencaridari sumber-sumbernya yang murni yaitu Al-Qur’an dan Hadis yang sahih.
4. Lankah-langkah
atau Metode-metode Mengajar Sejarah
Seorang guru dalam mengajar sejarh dapat
mengikuti prosedur berikut:
a. Appersepsi
Guru dapat memberikan appersepsi yang menarik
perhatian anak untuk mendengar cerita. Misalnya guru menggunakan metode tanya
jawab.
b. Penyajian
Guru dalam menyajikan sejarah hendaknya
menggunakan gaya bahasa cerita, dimana ia harus memperhatikan hal-hal berikut:
1) Hendaknya guru menggunakan bahasa yang
menarik.
2) Penyajian sejarah hendaknya secara periodesasi
dimana setiap periode itu merupakan bagian yang tak terpisahkan dan diselingi
dengan pertanyaan-pertanyaan untukmemantapkan isi pokok dari masing-masing
periode.
3) Menulis judul periode pada papan tulis sebelum
atau ssudah penyajian.
4) Menulis nama-nama tokoh yang berperan dalam
ceritayang diuraikan,agar nama-nama tersebut menjadi ingatan pelajar dan
memudahkan mereka mengingatnya.
5) Dalam penyajian guru harus memperhatikan usaha
mengkongkritkan pengertian melalui aneka mimik dan pantomimik agar tergugah
perasaan siswa untuk mencintai dan meneladani tokoh pemeran sejarah berikut.
c. Korelasi
Menghubungkan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sejarah dengan realitas
hidup sekarang dan topik-topik pendidikan agama yang lain ataupun dengan bidang
studi lainnya bila ada kesempatan.
d. Kesimpulan
Guru menyuruh agar siswa mengulan cerita dan
menanyakan kepada mereka peristiwa-peristiwa periode demi periode. Setelah itu
guru mencatat di papan tulis pokok kesimpulan sebagai akhtisar.
e. Evaluasi
Guru mengadakan diskusi dengan siswa semua
materi yang barudiberikan unntuk mengetahui sampai dimana mereka dapat
menguasai atau dapat juga mereka disuruh untuk menulis bgian-bagian yang
mengandung nilai moral,atau mendramatisasikan dalam lokal atau di pentas yang
tersedia, atau menyruh siswa melukiskan perasaan mereka terhadap tokoh sejarah
dan sejauh mana mereka terpengaruh dengan kepribadian dan tingkah laku tokoh
tersebut.
5. Media Pengajaran
Sejarah
Hendaknya guru menyiapkan mermacam-macam alat
peraga dan menggunakannya dimana perlu. Dalam menguraikan sejarah Nabi misalnya
guru dapat menggunakan slide atau film kalo tersedia, mendengarkan rekaman yang
sering diputar dari pemancar radio pada hari-hari besar Islam seperti Maulid.
Hijrah ataupun Isro’ Mi’raj.
Dan mungkin juga di ambil naskah/ pita kaset
daripemancar-pemancar yang ada. Ataupun disuruh salah satu siswa untuk
merekamnya dari salah satu pemancar Negara Arab yang dapat di tangkap dari
daerah tersebut.
6. Tujuan Mempelajari
Sejarah
a. Murid-murid yang membaca sejarah adalah untuk
menyerap unsur-unsur dari sejarahnya agar mereka dengan senang hati mengikuti
tingkah laku para Nabi dan orang-orang saleh dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam membaca saja pun aka merupakan pengingat antara orang-orang besar itu
dengan orang-orang yang mengenalnya. Dan besar kemungkinan bacaan itu akan
memberi dorongan untuk dilanjutkan sehingga menjadi studi yang mendalam dan akan
menambah kemanusiaan yang lebih erat.
b. Pelajaran sejarah meripakan contoh teladan
baik bagi umat islam yang meyakinkannya dan merupakan sumber syari’ah yang
besar. Oleh karena itu, maka kesalahn pada penyajian peristiwa-peristiwa
sejarah adalah kesalahan besar terhadap hakikat iman itu sendiri.
c. Studi sejarah dapat dapat mengembangkan iman, mensucikan
moral, membangkitkan patriotisme dan mendorong untuk berpegang pada kebenaran
serta setia kepadanya.
d. Bidang studi sejarah akan memberikan contoh
teladan yang sempurna kepada pembinaan tingkah laku manusia yang ideal dalam
kehidupan pribadi dan sosial anak-anak yang mendorong mereka untuk mengikuti
teladan yang baik yang diterima sebagai realita yang hidup dari sejarah Nabi,
bertingkah laku seperti akhlak Rasul. Denagn demikian studi sejarah akan
menumbuhkan cinta kepada kebesaran,kcenderungan meneladaninya, ketika ia mulai
merasakan bahwa dia pun adalah salah seorang pengikut Nabi Saw.
7. Contoh Persiapan
Mengajar Sejarah
Hijrah
Tanggal :
Kelas :
Jam Pelajaran :
Satuan Pelajaran :
Urain :
Tujuan mempelajari sejarah mengenai hijrah nabi adalah:
1. Membantu siswa menyerap
pengetahuan-pengatahuan sebagai berikut:
a. Meningkatkan ancaman orang-orang kafir
terhadap Rasul dan orang-orang muslim dan tuntutan hijrah.
b. Tibanya Rasul dan pengikut-pengikutnya di
Madinah.
c. Upacara panyambutan meriah kedatangan Rasul
dan sahabat-sahabatnya serta kegembiraan penduduk Madinah.
d. Pembangunan Masjid Nabawi yang kemudian
menjadi tempat peristirahatan beliau yang terakhir.
2. Membantu anak didik untuk menyerap nilai-nilai
dan contoh teladan drikut:
a. Murid-murid meyakini bahwa wilayah Islam itu
adalah suatu kesatuan yang utuh.
b. Menyanadari bahawa umat Islam merupakan satu
keluarga besar yang saling mengikat.
c. Umat Islam wajib menunaikan janji kepada Allah
SWT. Serta memiliki iman yang tangguh, walau bagaimanapun ancaman dan
penganiayaan yang dihadapi.
d. Berani melakukan hijrah bila terpaksa demi
meninggalkan kebenaran.
3. Bermacam-macam kegiatan dapat diharapkan dari
judul ini:
a. Menyiapkan peta perjalanan dari Mekkah ke Madinah.
b. Membuat gambar gua Tsur (Hiro’) yang di
pintunya sarang laba-laba dan sepasang burung merpati yang berisi telurnya.
c. Membuat gambar penduduk Madinah yang sedan
menyambut Rasulullah Saw.
d. Menyiapkan gambar berwarna untuk oran-orang Islam
yang sedang shalat bejama’ah setelah mereka menganut ajaran agama Islam.
Appersepsi
Barankali guru
lebih baik menyuruh siswa membaca judul tersebut yang trdapat dalam buku Al-Tarbiyah
Al-Islamiyah sebelum dipelajari di dalam kelas.
Untuk persepsi ini guru dapat menggunakan
pertanyaan-pertanyaan berikut:
1) Mengapa Rasulullah berhijrah ke Madinah?
2) Siapakah teman beliau dalam hijrah tersebut?
3) Bagaimanakah sambutan orang-orang Madinah
terhadap kedatangan beliau?
4) Di lokasi manakah Rasulullah mendirikan Masjidnya?
Penyajian
Guru menyajikan
cerita kepada murid dengan menggunakn buku pelajaran yang biasa guru pegang
sesui materi dan kurikulum yang ada.
BAB III
KESIMPULAN
§ Yang dimaksud dengan sejarah ialah studi
tentang riwayat hidup Rasulullah saw, sahabat-sahabat dan imam-imam pemberi
petunjuk yang diceritakan kepada muri-murid sebagai contoh teladan yang utama
dari tingkah laku manusia yang ideal, baik dalam kehidupan pribadi maupun
kehidupan sosial.
§
Penulisan sejarah Rasul telah bercampur dengan sejarah
umum. Ada diantara para sejarawan yang menjadikan satu bab khusus tentang
riwayat hidup rosul dalam buku sejarhnya, dan ada pula yang menulis dalam satu
buku tersendiri.
§ Lankah-langkah mengajar sejarah
o
Appersepsi
o
Penyajian.
o
Korelasi
o
Kesimpulan
o
Evaluasi
§ Untuk media pengajaran sejarah, hendaknya guru
menyiapkan bermacam-macam alat peraga dan menggunakannya dimanapun diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Abyan, Amir, Dkk, Tarikh Islam, Jakarta: Depag
RI, 1986
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam,
Jakarta: Rajawali Press, 1993
Tidak ada komentar:
Posting Komentar